Jumat, 01 April 2011

Chika

Pertengahan Mei 1995 saya dikasih sama temen kakak 3 ekor anjing. Anjingnya kembar, peranakan campuran (campuran antah berantah). 2 cowok 1 cewek yang masih berumur sebulan. Tau sendiri khan gimana repotnya memelihara hewan yang masih bayi. Ketiga anjing belum dikasih nama, masih bingung mo dikasih nama apa sampe kira-kira 6 bulan belom ada nama. hihihihhi...
Pada waktu umur sekitar 3bulanan anjing yang cewek dikasih ke teman mama, soalnya ntar takut beranak dan anjing yang hamil itu galak (banyak anak kecil maen di rumak saya). So mulai saat itu anjing saya cuma 2. Oiya anjingnya berwarna hitam perpaduan coklat tua dan yang satunya perpaduan hitam coklat muda. Keduanya dipanggil Chika (gak kreatif sama sekali khan hahaha). Dari kedua anjing itu, yang coklat tua sangat penurut dan gak nakal sedangkan yang coklat muda kebalikannnya. Terus terang dulu lebih sayang sama yang coklat tua. Sekitar 2003 bulan lupa anjingku yang coklat tua mati, karena sakit. Sejak itu tinggallah Chika yang coklat muda.

Yup, saya akan memulai kisah Chika, apa yang diberikannya kepada keluarga saya. Maret 1996 keponakan pertama saya yang bernama Diva berumur 3bulan dititipkan sementara di rumah soalnya papa mamanya sibuk kerja di Jakarta. Tiap pagi Diva ditaruh diayunan, "dijemur" dan Chika-lah yang menjaga Diva, soalnya kalo pagi diruma saya semua sibuk. Kalo Diva nangis Chika ngonggong sampe ada orang yang datang ngurusin Diva. Begitu seterusnya sampe Diva berumur 6 bulan. Dirumah saya bisnis ayam goreng dan bakar jadi tiap jam 2 pagi pasti udah mulai beraktivitas. Dan Chika selalu menemani. Kalo ayamnya sudah mateng, Chika yang jagain. Chika gak makan ayam itu ataupun mencuri. Chika tidak akan pernah makan makanan yang tidak diberikan langsung padanya.

Tahun 2002 kakek tinggal dirumah saya, kakek mulai sakit sakitan dan pikun. Pertengahan 2003 menjelang kakek meninggal Chika duduk disamping tubuh kakek sampai kakek akhirnya meninggal. Akhir Desember 2007 Solo terjadi banjir besar, rumah saya yang gak pernah kena pun akhirnya kena. Sekeluarga mengungsi, dan Chika dititipkan di rumah tetangga yang gak kena banjir. 3hari lamanya sekelurga mengungsi dan ternyata Chika yang selama ini saya kira di rumah tetangga ternyata di rumah saya. Jadi pas setelah dititipkan gak lama kemudian balik kerumah, berenang. Selama 3hari dia ada di meja makan, Chika makan dari makanan yang diberi oleh tetangga yang kadang menjenguk Chika.

Awal 2010 Ayah saya masuk rumah sakit karena stroke, dirawat di rumah sakit 2 minggu. Setelah keluar dari rumah sakit ayah dirawat dirumah. April 2010 ayah saya meninggal dan saya baru tidak dirumah, saya dijogja. Dan menurut cerita Mama dan kakak-kakak saya, pas ayah mau meninggal Chika duduk disamping tubuh ayah.

25 Maret 2011 saya di sms sama kakak saya kalo Chika sakit, sore harinya saya baru ketemu Chika. Pertama waktu lihat kondisi Chika saya langsung nangis, bener-bener nangis. Chika yang selama ini kalo saya tiap pulang kerumah selalu disambut dengan loncat-loncat ketubuh saya sekarang meringkuk gemetar tak berdaya. Waktu itu saya sempet bilang ke Chika, "yang kuat ya..kalo udah gak kuat gak papa, saya sekeluarga udah ikhlas." Tiap sejam sekali saya tengok keadaan Chika benerin selimut, nyuapin Chika. Keesokan harinya sekitar jam setengah 5 pagi saya dibangunin dan dikasih tau kalo Chika sudah mati dan langsung saya kuburkan di halaman depan rumah.

Oiya rumah saya khan sering dipinjam buat tetangga buat ngadaian acara semisal hajatan, pengajian, atau misa (pluralis khan) dan Chikalah yang menjadi tukang menyambut tamu. hihihihi...Selama dia hidup, kurang lebih 16 tahun lamanya Chika tidak pernah menggigit orang!!


Terima kasih Chika yang selama 16 tahun telah menjadi bagian terindah di kehidupan saya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar