Senin, 25 April 2011

K-Wave?? Why Not!!

안녕하세요 Annyeong haseyo

Yaah kayaknya saya mo nulis tentang hobi saya yang mulai tak terkendali, dan apakah itu??Yup, saya terkena K-Wave alias Korean Wave!!! :P
K-Wave adalah suatu budaya pop Korea (film, musik, dll) yang mulai mewabah dunia, bisa dikarenakan mostly seleb-selebnya sedap dipandang dan musik enak didengar dan kalo film ceritanya bagus ato menarik.
Okey, pertama kali saya mengenal K-Wave sepertinya sudah cukup lama, seingatnya saya sekitar tahun 2000an pas serial Endless Love yang dibintangi oleh Song Hye Kyo diputar diTV. Setelah itu saya mulai tertarik dengan film-film Asia termasuk Jepang, India, Thailand dll (belum terlalu mengarah ke Korea). Sekitar 2001 saya menonton film My Sassy Girl yang dibintangi oleh Jung Jye Hyun dan Cha The Yun dan karena film inilah saya mulai menyukai film Korea.

Oiya sebelumnya saya mo bilang kalo saya termasuk movieholic, semua film saya lahap termasuk bokep tentunya.. :P

Karena film Korea yang saya tonton kebanyakan genrenya drama (baca : mello) menyebabkan saya jadi ikut mellow juga. Aneh??Enggak kalo menurut saya, sebab sifat mellow ini menyebabkan saya lebih perasa daripada sebelumnya. Jauh sebelum mengenal sifat mellow saya termasuk orang yang sangat amat CUEK dengan orang lain dan gak mau peduli. Bagi saya ini merupakan perubahan yang lebih baik. Efek buruk sifat perasa ini saya sekarang tidak bisa nonton yang sadistis entah itu film, gambar ataupun nyata, saya bisa langsung muntah ataupun demam.. :D

Sekarang tentang musiknya, tau khan lagu Kiss - Because I'm a Girl, yang clipnya bikin merinding dan mungkin bisa membuat nangis, nah lagu Korea itulah yang pertama kali saya denger. Setelah itu saya mulai mencari lagu-lagu Koorea yang laen, biasanya saya tahu dari soundtrack film yang saya tonton. Dari situ saya mulai mengenal grup-grup musik korea (saya bicara girls band :P) dari SNSD/Girl's Generation, After School, 2NE1, Tiara, Miss A, K-Ara, dsb.
Sebelumnya saya mo bilang kalo musik saya lebih cenderung suka suara cewek. Dan saya suka aliran musik apa pun selama diterima dengan baik oleh telinga.
Dan akhir-akhir ini saya sangat suka mutar lagu Korea, entah itu girlsband maupun soundtrack. Bisa dibilang kayak orang gila kalo denger lagu Korea. Dan yang lebih lucu lagi, teman-teman kos pertama-tama ketawa kalo saya muter tapi lama kelamaan terbiasa dan emosi juga kayaknya (sorry ya kalo temen kos ada yang baca :P)

Selaen film ataupun musik saya suka cari gambar (foto) seleb-seleb cewek Korea tentu saja. Fotonya ya buat di simpan aja, kadang dipake buat wallpaper monitor.

Nah itulah hobi saya yang saya kenal sejak 11 tahun yang lalu, tapi saya masih kalah jauh bila dibanding dengan penggemar K-Wave yang laen. Sekarang saya akan mencoba membahas yg anti K-Wave. Kebanyakan orang yang saya kenal atau tahu, mereka gak terlau berminat atau mungkin sudah under estimate sama K-Wave. Mereka terlalu gengsi untuk menonton maupun mendengar. Mereka lebih condong suka yang berbau barat yang kadang banyak yang tidak bagus untuk ditonton ataupun didengar. Tapi hak mereka juga sih. Yang penting do what do you like/prefer. Menurut saya sih, cobalah mengenal budaya laen entah itu Korea, Jepang, China, Thailand ataupun negara laen (non-english language) yang terkadang menarik untuk dipelajari ataupun dinikmati dan gak ada ruginya.

감사합니다 Kamsahamnida!!

Senin, 11 April 2011

Lifting King Kong!!

Buat penggemar film olahraga saya rekomendasikan film ini layak ditonton. Film ini berkisah tentang olah raga angkat besi, yak benar ANGKAT BESI!! Olahraga yang kurang populer dan sangat jarang ada difilmnya, jujur saja film tema angkat besi baru kali ini saya tonton dan hasilnya pun tidak mengecewakan.

Film ini diperankan oleh Lee Beom Su sebagai Lee Ji Bong dan Jo An sebagai Park Yeong Ja, yang keduanya merupakan tokoh utama film tersebut. Film ini merupakan kisah nyata yang menceritakan tentang seorang mantan atlet Olimpiade yang mendapat medali perunggu yang kariernya hancur akibat cedera. Setelah pensiun Ji Bong yang luntang luntung tak karuan akhirnya menemukan suatu pekerjaan sebagai guru olahraga di suatu sekolah. Pada awalnya Ji Bong tidak niat mengajarkan angkat besi karena angkat besi merupakan olahraga yang sangat amat berat dengan masa depan yang tidak jelas meskipun olahraga angkat besi merupakan olahraga sederhana. Tapi lama kelamaan melihat anak didiknya benar-benar sangat bersemangat dengan angkat besi maka Ji Bong pun akhirnya mau melatih.

Film ini menitikberatkan hubungan Ji Bong dan Yeong Ja sebagai pelatih dan anak didiknya. Yeong Ja yang merupakan seorang anak yatim piatu dan miskin yang memiliki bakat dan kemauan yang luar biasa di olahraga angkat besi yang akhirnya diasah kemampuannya oleh Ji Bong dengan sepenuh hati.

Peran Lee Beom Su sebagai Lee Ji Bong dan Jo An sebagai Park Yeong Ja ini sangat menarik, hubungan mereka pun menjadi kesan tersendiri di film ini. Film ini sarat akan kelucuan dan penuh emosi.

Jumat, 08 April 2011

A Little Thing Called Love - Thai Movie

A Little Thing Called Love, pertama kali lihat judulnya langsung inget band Queen yang juga membawakan lagu dengan judul yang sama. Film ini adalah sebuah film drama remaja dari Thailand yang dibintangi oleh Mario Maurier (Shone) dan Pimchanok Leuwisetpaibul (Nam). Film ini berkisah tentang seorang cewek yang bernama Nam yang jatuh cinta sama seniornya di sekolah yang Shone yang nota bene cowok populer di sekolahnya. Nam yang dibantu geng-nya berusaha mati-matian mengejar Shone, nah disinilah film ini menarik. Lucu, sedih, emosi campur aduk dalam film ini, belum lagi ditambah tingkah guru yang sok kecakepan, dan polah teman se-geng Nam. hihihi..

Film ini dikemas secara simple tapi gak asal-asalan, ceritanya sederhana tapi alurnya menarik dan minim adegan "sia sia". Must see-lah!!

Blog Identity???

Okeh, saya sebenarnya bingung mo ngasih tema apa buat blog saya..tapi kata pecandu hidup sebaiknya bikin blog tentang film, sesuai dengan hobi saya yaitu nonton film. Setelah ditimbang timbang dengan masak (sok mikir) akhirnya okelah saya akan mereview tentang film. Tapi mungkin selain film, saya akan mencoba menulis sesuatu yang laen (alah labil). hihihi....

Doakan saya yaahhh.... ^_______^

Jumat, 01 April 2011

Chika

Pertengahan Mei 1995 saya dikasih sama temen kakak 3 ekor anjing. Anjingnya kembar, peranakan campuran (campuran antah berantah). 2 cowok 1 cewek yang masih berumur sebulan. Tau sendiri khan gimana repotnya memelihara hewan yang masih bayi. Ketiga anjing belum dikasih nama, masih bingung mo dikasih nama apa sampe kira-kira 6 bulan belom ada nama. hihihihhi...
Pada waktu umur sekitar 3bulanan anjing yang cewek dikasih ke teman mama, soalnya ntar takut beranak dan anjing yang hamil itu galak (banyak anak kecil maen di rumak saya). So mulai saat itu anjing saya cuma 2. Oiya anjingnya berwarna hitam perpaduan coklat tua dan yang satunya perpaduan hitam coklat muda. Keduanya dipanggil Chika (gak kreatif sama sekali khan hahaha). Dari kedua anjing itu, yang coklat tua sangat penurut dan gak nakal sedangkan yang coklat muda kebalikannnya. Terus terang dulu lebih sayang sama yang coklat tua. Sekitar 2003 bulan lupa anjingku yang coklat tua mati, karena sakit. Sejak itu tinggallah Chika yang coklat muda.

Yup, saya akan memulai kisah Chika, apa yang diberikannya kepada keluarga saya. Maret 1996 keponakan pertama saya yang bernama Diva berumur 3bulan dititipkan sementara di rumah soalnya papa mamanya sibuk kerja di Jakarta. Tiap pagi Diva ditaruh diayunan, "dijemur" dan Chika-lah yang menjaga Diva, soalnya kalo pagi diruma saya semua sibuk. Kalo Diva nangis Chika ngonggong sampe ada orang yang datang ngurusin Diva. Begitu seterusnya sampe Diva berumur 6 bulan. Dirumah saya bisnis ayam goreng dan bakar jadi tiap jam 2 pagi pasti udah mulai beraktivitas. Dan Chika selalu menemani. Kalo ayamnya sudah mateng, Chika yang jagain. Chika gak makan ayam itu ataupun mencuri. Chika tidak akan pernah makan makanan yang tidak diberikan langsung padanya.

Tahun 2002 kakek tinggal dirumah saya, kakek mulai sakit sakitan dan pikun. Pertengahan 2003 menjelang kakek meninggal Chika duduk disamping tubuh kakek sampai kakek akhirnya meninggal. Akhir Desember 2007 Solo terjadi banjir besar, rumah saya yang gak pernah kena pun akhirnya kena. Sekeluarga mengungsi, dan Chika dititipkan di rumah tetangga yang gak kena banjir. 3hari lamanya sekelurga mengungsi dan ternyata Chika yang selama ini saya kira di rumah tetangga ternyata di rumah saya. Jadi pas setelah dititipkan gak lama kemudian balik kerumah, berenang. Selama 3hari dia ada di meja makan, Chika makan dari makanan yang diberi oleh tetangga yang kadang menjenguk Chika.

Awal 2010 Ayah saya masuk rumah sakit karena stroke, dirawat di rumah sakit 2 minggu. Setelah keluar dari rumah sakit ayah dirawat dirumah. April 2010 ayah saya meninggal dan saya baru tidak dirumah, saya dijogja. Dan menurut cerita Mama dan kakak-kakak saya, pas ayah mau meninggal Chika duduk disamping tubuh ayah.

25 Maret 2011 saya di sms sama kakak saya kalo Chika sakit, sore harinya saya baru ketemu Chika. Pertama waktu lihat kondisi Chika saya langsung nangis, bener-bener nangis. Chika yang selama ini kalo saya tiap pulang kerumah selalu disambut dengan loncat-loncat ketubuh saya sekarang meringkuk gemetar tak berdaya. Waktu itu saya sempet bilang ke Chika, "yang kuat ya..kalo udah gak kuat gak papa, saya sekeluarga udah ikhlas." Tiap sejam sekali saya tengok keadaan Chika benerin selimut, nyuapin Chika. Keesokan harinya sekitar jam setengah 5 pagi saya dibangunin dan dikasih tau kalo Chika sudah mati dan langsung saya kuburkan di halaman depan rumah.

Oiya rumah saya khan sering dipinjam buat tetangga buat ngadaian acara semisal hajatan, pengajian, atau misa (pluralis khan) dan Chikalah yang menjadi tukang menyambut tamu. hihihihi...Selama dia hidup, kurang lebih 16 tahun lamanya Chika tidak pernah menggigit orang!!


Terima kasih Chika yang selama 16 tahun telah menjadi bagian terindah di kehidupan saya....